“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.”
(Pembukaan UUD ’45)


Paragraf pertama Pembukaan UUD 1945 di atas dengan jelas menujukkan landasan proklamasi kemerdekaan bangsa ini, yaitu kemerdekaan bagi semua bangsa dan penghapusan penjajahan di dunia, tapi, apakah semangat kemerdekaan bangsa ini dimiliki juga oleh rezim penguasa negeri ini?

Kita sudah sering mendengar para penguasa mengeluarkan kecamannya atas pembantaian Israel terhadap rakyat Gaza, tapi, permainan kata mereka tampaknya tak lebih dari propaganda, bahwa mereka juga turut prihatin atas derita rakyat Gaza. Lalu, apakah ini cukup? Mengecam serangan brutal tentara zionis atas muslim Palestina, sementara kita menikmati hubungan mesra dengan Amerika yang terus mendukung pembantaian atas bayi-bayi Palestina itu!?

Tentunya kita tidak buta dan tuli, untuk mendengar dan menyaksikan bagaimana resolusi PBB atas krisis Gaza diveto Amerika, kita juga cukup sadar untuk mengetahui bahwa George W Bush dengan terang-terangan mendukung teror Zionis Israel atas muslim Palestina. Karena itu, sangat terang dan jelas bagi kita, bahwa berlanjutnya pembantaian rakyat Gaza dan muslim Palestina secara keseluruhan selama ini adalah karena dukungan kuat Amerika atas sekutu zionisnya itu.

Di sisi lain, terus berlangsungnya penghinaan atas kaum muslim di seluruh dunia, terutama yang dilakukan oleh zionis Israel terhadap muslim Palestina juga tidak terlepas dari “dukungan” secara tidak langsung kita terhadap mereka, karena dengan terus membeli produk-produk dan memberikan keuntungan kepada mereka, maka berarti kita telah turut pula membiayai pembantaian Israel atas saudara-saudara kita.
Lalu bagaimana mungkin kita bisa mengatakan bahwa kita membenci Israel, menolak penjajahan dan bersimpati atas derita rakyat Palestina, sementara kita terus membiayai mesin-mesin perang mereka dengan terus membeli produk mereka!?

Bagaimana mungkin juga pemerintah negeri ini bisa membuktikan bahwa mereka anti penjajahan dan bersimpati atas rakyat Palestina, sambil mempertahankan hubungan diplomasi dengan Amerika yang jelas-jelas negara penjajah no 1 di dunia dan sponsor utama terorisme negara Israel!? Tetap mempertahankan hubungan diplomasi dengan Amerika Serikat, jelas merupakan pelanggaran berat terhadap konstitusi dan pengkhianatan terhadap cita-cita para pejuang kemerdekaan yang telah mengorbankan harta dan jiwa mereka dalam menentang penjajahan manusia atas manusia.

Karena itu, kami, Jaringan Komunikasi Ummat menyerukan:
1. Boikot produk-produk Israel dan pendukungnya!
2. Putuskan segala macam bentuk hubungan Indonesia dengan Amerika Serikat!

Bandung, 7 Januari 2009


Koordinator Harian Jaringan Komunikasi Umat (JKU)
Dede Ramdhani


Axact

Empiris

Episentrum Pengkajian Islam dan Riset Sosial mengorientasikan diri untuk menjadi katalisator terwujudnya Mulkiyah Allah di muka bumi, dan bersama-sama menggalang kekuatan kolektif dari potensi-potensi yang telah sejak lama berada dipangkuan Ummat Islam... Billahi Hayaatuna Wallahu Fii Hayatil Mustadz'afin... Hidup Kita Bersama Allah, dan Allah Berada Dalam Kehidupan Kaum Tertindas... Inna fatahna laka fathan mubina...

Post A Comment:

0 comments:

Bro, ekspresikan ruhul jihad mu !!!