Bismillaahirrahmaanirrahim...

Untuk beberapa ‘jenis’ teman, mohon dibaca dan dikoreksi dengan seksama dan dalam tempo yang se…

Masih dari sumber yang sama, seorang alim meyakinkan kepada saya bahwa Indonesia akan menjadi poros kebangkitan Islam se-Dunia. “Ini hasil dari penelitian tiga ahli ‘sarjana’ salah satunya orientalis”, begitu kurang lebih beliau menuturkan. Tiga orang itu (dengan metode penelitian yang berbeda) melakukan survey dan kemudian meyakini bahwa Indonesia lah yang sangat memungkinkan dan memenuhi syarat dan menjadi poros kebangkitan Islam Dunia, atau bahkan bisa dikatakan kebangkitan dunia pada umumnya.

Sayang sampai saat ini belum kutemukan detil referensi tentang catatan dua doktor dan satunya seorang syaikh itu. Dua orang dimaksud Prof. DR. Abdusshabur (Rektor Unv. Al Azhar 1980), Toynbee (Survey tahun 1954) dan Syaikh Ali Harakan (Sekjen Rabithah ‘Alam Islami tahun 1981).

Mohon para sahabat dan teman-teman (dan tak lupa teman-teman ‘penyusup’) yang mengetahuinya… ^_^

Dalil Akliyah dan Dalil Thab’iyyah
Dua dalil ini biasanya familiar dalam kahazanah ilmu logika. Karena pada awamnya (umumnya), kita lebih familiar dengan dalil ‘aqli dan dalil naqli. Maksud saya, kedua dalil ini memperkuat asumsi ketiga tokoh di atas.

Allah SWT berfirman; “Rabbanaa maa khalaqta haadzaa baathilan/Wahai Tuhan kami, tidaklah kau menciptakan semua ini sia-sia” Ali Imran:191. Pertanyaan sederhana; “Kenapa Allah SWT ‘mentakdirkan’ komunitas umat Islam terbesar di Dunia berada si di kepulauan luar biasa dengan julukan Nusantara?”. Kenapa bukannya di Jazirah Arab yang merupakan asal muasal Islam misalnya. Mustahil tidak ada rahasia di balik itu. Dalam hal ini mohon tidak mempermasalahkan derajat ke-Islaman, apakah itu KTP atau SIM. Ini masuk dalam dalil Akliyyah. Yang jelas, faktanya bahwa Indonesia adalah ‘Darul Islam’, negeri dimana populasi terbesar umat Islam di Dunia bertempat. Dan setidaknya, umat Islam di Indonesia telah berupaya semaksimal mungkin untuk mewujudkan negeri ini sebagai negeri yang bertatanan Islam.

Mestinya kita harus mengakui dan ‘bersaksi’ terhadap fakta sejarah; bahwa Proklamasi Darul Islam Ahad 7 Agustus 1949/11 Syawal 1880 H oleh Imam SM. Kartosoewirjo setidaknya menjadi bentuk prasasti pengabdian yang mewakili seluruh Umat Islam Bangsa Indonesia agar tidak dengan telanjang dicap sebagai fasik, dzalim dan kafir. Ini fakta sejarah.

Adapun simbol pekikakan takbir dalam pengusiran penjajah, simbol ‘berkat rahmat Allah’ dalam teks UUD 1945, simbol hari Jum’at dan bulan Ramadhan, simbol angka 17 dalam Agustus di fenomena Proklamasi kemerdekaan dlsb bisa dikategorikan sebagai dalil Thab’iyyah. Dan yang ini juga jangan mempermasalahkan dulu bagaimana fakta-fakta sejarah yang berkaitan dengan simbol-sombol itu, misal fakta sejarah ‘penghianatan’ terhadap umat Islam.

Penjajahan Yang Terencana
Masih pada lingkup kedua dalil di atas. Kita semua maklum bahwa penjajahan yang melebar dan massif di seluruh belahan Dunia secara gamblang diakui sebagai akibat dari kekalahan Perang Salib/Crusade yang berlangsung selama ratusan tahun itu. Crusade yang melibatkan seluruh kerajaan di Eropa dikomando oleh ‘sang Imam’ di Vatikan, Paus Urban. Siapa yang menjajah dan siapa yang dijajah diatur sedemikian detil serta terencana matang. (Catatan singkat saya berjudul ‘Akidah Sejarah’ tentang tiga tahapan rencana jangka panjang Yahudi). Misinya pun jelas; Gospel, Gold, Glory. Injil, Emas, Kekuasaan. Pada dasarnya, Gold dan Glory hanyalah sampingan. Dari SD kita sudah mendengar ini.

Pada awalnya, Spanyol yang diperintah mendatangi Indonesia. Ia nyasar di kepulauan Maluku dan keheranan ternyata ada kerajaan Islam di sana. Dengan skenario yang cantik, Spanyol diganti Belanda yang konon sampai 350 tahun. Padahal penjajahan Belanda itu masih berlangsung hingga kini. Bahkan ada yang mengatakan bahwa penjajahan di Indonesia berlangsung 2000 tahun.

Ada fenomena unik, konon setiap negeri mantan jajahan Belanda hingga saat ini menjadi negara kelas tiga; miskin dan selalu ‘bermasalah’. Selain Indonesia, Argentina adalah salah satu bekas jajahan Belanda. Argentina yang hingga kini terkenal miskin dan kumuh.

Penjajah juga mengetahui adanya satu kawasan luar biasa di pusat Katulistiwa, yakni berupa kepulauan yang dikenal dengan Nusantara. Dan penjajah itu mengetahui Islam masuk ke Indonesia sejak Rasulullah SAW masih hidup. Tentang masuknya Islam ke Indonesia hingga saat ini masih menjadi perdebatan. Kita memilih dan meyakini referensi dan fakta sejarah yang menunjukkan bahwa Islam masuk ke Nusantara sejak masa Rasulullah SAW masih hidup. Allahu ‘alam… Sebenarnya teknologi jenis apa yang mereka gunakan pada saat itu. Padahal belum ada satelit, belum ada hape, buyutnya Zuckenberg pun belum terlahir. Mungkin saja menggunakan jasa jin/syetan sebagai sekutu-sekutu mereka (Al An’am:100 dan 112, Al ‘Araf; 30 dll). Jin-jin itu lebih canggih dari satelit manapun.

Salah satu kegiatan yang dilakukan Toynbee (Th. 1954) adalah melakukan survey di Jakarta, Surabaya dan Makassar dan menemukan fenomena unik di tiga tempat itu yang merepresentasikan Indonesia. Hal yang tidak terjadi di Dunia kecuali di Indonesia, yakni anak-anak berumur 6 s.d 15 tahun yang dalam waktu tertentu berangkat ke mesjid-mesjid ataupun mushalla dalam rangka belajar Al Qur’an (meskipun hanya sebatas belajar Alfa, Beta, Zeta). Abdusshabur meyakini bahwa sumberdaya manusianya dan alam yang luarbiasa.

Allahu ‘alam. Setidaknya menjadi bahan renungan dan harapan serta doa. Benarkah populasi umat Islam terbesar di Dunia ini akan menentukan atau setidaknya berperan penting dalam kebangkitan Islam yang juga berarti kebangkitan Dunia pada umumnya kelak. Dan semoga kita termasuk pada barisan yang dengan bangga menyambut momen itu. Setidaknya tidak menjadi batu dan duri penghalang para pejuang li ‘ilaai kalimatillah. Amin.

Cellestia, 21 Ramadhan 1430.
Axact

Empiris

Episentrum Pengkajian Islam dan Riset Sosial mengorientasikan diri untuk menjadi katalisator terwujudnya Mulkiyah Allah di muka bumi, dan bersama-sama menggalang kekuatan kolektif dari potensi-potensi yang telah sejak lama berada dipangkuan Ummat Islam... Billahi Hayaatuna Wallahu Fii Hayatil Mustadz'afin... Hidup Kita Bersama Allah, dan Allah Berada Dalam Kehidupan Kaum Tertindas... Inna fatahna laka fathan mubina...

Post A Comment:

0 comments:

Bro, ekspresikan ruhul jihad mu !!!