Dalam sejarah Dinasti Islam, Khalifah itu berarti pemimpin yang menaungi beberapa kerajaan, sedangkan kepala negaranya disebut Malik atau biasa disebut Amir.
Dalam sejarah Dinasti barat, Raja Herodes adalah Pemimpin Kerajaan Yudea, Yudea sendiri adalah sebuah Kerajaan dibawah Kekaisaran Romawi yang menguasai banyak Kerajaan.
Dalam contohnya di Eropa hari ini, Inggris itu memiliki dua sebutan yaitu United Kingdom (Kerajaan Inggris) dan British Empire (Kekaisaran Inggris). Jika disebut United Kingdom itu berarti kekuasaannya hanya meliputi Britania Raya dan Irlandia Utara, sedangkan jika disebut British Empire, itu bukan hanya sebatas Britania Raya dan Irlandia Utara saja tetapi meliputi seluruh daerah jajahan Inggris, termasuk seperti India dan Kanada.
Dalam contoh negara modern yang berbentuk Republik (bukan Monarki), Amerika itu disebut United States (Federasi Amerika), sedangkan USA berikut yang menjadi negara jajahan bahkan pengaruh dibawah kekuasaan amerika disebut American Empire (Imperium Amerika).
Dalam perkembangan sejarah modern, bangsa barat yang menjadi pemenang perang hari ini telah membangun sebuah imperium dunia yang dikenal dengan United Nation atau yang kita kenal dengan PBB.
Khilafah itu Empire atau Imperium, sejarah imperium yang baru pernah diterapkan Islam itu baru bersifat Kekaisaran dalam Bentuk Pemerintahan Monarki, baik itu dimasa Nabi Sulaiman AS, maupun dimasa zaman Mulkan Addon dan Mulkan Jabariyah. Sedangkan Barat sudah mampu menerapkan dua konsep Imperium sekaligus, kejayaan Imperium Monarki (Kekaisaran) dimasa Romawi (Rome Empire) dan kejayaan Imperium Demokrasi disaat sekarang yaitu Amerika (American Empire), bahkan mampu berdampingan dan membangun kekuatan bersama dengan Kekaisaran Inggris (British Empire).
Islam belum pernah merasakan konsep Kekhalifahan atau mencapai puncak kejayaan Imperium dalam bentuk Demokrasi, usaha-usaha yang dilakukan oleh Khulauruf-Rasyidin baru bersifat pembebasan dan integrasi daerah jazirah arab agar daerah tersebut terlepas dari jajahan Romawi dan Persia, sembari melakukan pembenahan-pembenahan di internal Madinah, dan itupun hanya mampu bertahan sampai 30 tahun saja, selebihnya diambil alih kenikmatannya oleh para keturunan quraisy yang menjadi raja, umat Islam hanya mampu menikmati zaman imperium dalam tekanan-tekanan para raja tanpa mampu mencapai kemerdekaan yang hakiki, padahal konsep Madinah yang dibangun oleh Rasulullah SAW dan dilanjutkan oleh para Khulaufur-Rasyidin adalah merupakan sebuah konsep yang akan membawa wujud Kekhalifahan atau Imperium Islam dalam wujud Demokrasi Islam, bukan Imperium Kekaisaran berwujud Monarki.
"Madinah adalah lebih baik, jika kamu mengetahui ilmunya..."
Jadi intinya bahwa untuk mencapai Kekhalifahan sebagai wujud imperium dunia Islam, setiap daerah itu harus mampu membebaskan tanah jajahannya terlebih dahulu dari kekuasaan imperium yang ada, termasuk di Indonesia, bukan ploting dan debat-debat tidak jelas. Perwujudan Imamah itu juga bukan OTB yang hanya bereuphoria, tapi merupakan sebuah perjuangan Negara yang akan menghantarkan nantinya kepada zaman imperium Islam. itulah kesimpulan kenapa UIBI dengan semangat Pan Islamismenya (semangat keislaman dunia) akhirnya mengawali cita-cita itu dengan memproklamasikan Negara Islam Indonesia sebagai gerbang menuju Kekhalifahan Dunia.
*sumber: Anas Sinaga
Post A Comment:
0 comments:
Bro, ekspresikan ruhul jihad mu !!!