Cita-cita Konstitusi Ten Commandments (Tabut) yang dipimpin oleh Moses (Nabi Musa AS, sekitar 1400-an SM bahkan ada yang mengatakan 1700-an SM) yang pernah disepakati dan dicita-citakan oleh Bani Israel baru bisa berhasil diwujudkan dimasa Raja Saul (Thalut) pada tahun setelah 1042-1012 SM (30 tahun) setelah berhasil meruntuhkan kekuasaan Raja Goliath (Jalut) dari bangsa Filistin yang berkuasa di tanah Yerusalem hingga mencapai Titik Imperium Kekhalifahannya di masa Raja David (Nabi Daud AS) di tahun 1012-972 SM (40 tahun), hingga merasakan nikmatnya kejayaan peradaban di masa Raja Solomon (Nabi Sulaiman AS) pada tahun 972-937 SM (35 tahun).

Sepeninggal Raja Solomon, Kejayaan Bani Israel ini mengalami sengketa atau perpecahan akibat permasalahan estapeta pewaris kerajaan yang akhirnya memaksa kerajaan ini harus membaginya menjadi 2 Kerajaan yaitu Kerajaan Israel dan Kerajaan Yehuda, Kerajaan Israel yang berpusat di Samaria (Mesir) ini dilanjutkan oleh Raja Yerobeam yang didukung oleh 10 golongan dari Bani Israel dan anak Raja Solomon yaitu Raja Rahbeam akhirnya mendirikan kerajaan baru yaitu Kerajaan Yehuda yang hanya mendapatkan dukungan dari golongan keturunan Yehuda dan Benjamin berpusat di Palestina.  

Akibat perpecahan yang terjadi, Kekuasaan Bani Israel ini mengalami kelemahan dan akhirnya sekitar tahun 721 SM, Kerajaan Israel inipun runtuh oleh Bangsa Assiria, nasib ini juga menimpa kerajaan Yehuda yang runtuh di tahun 606 SM oleh Kerajaan Babilonia. Setelah keruntuhan ini, bani Israel terombang-ambing seperti buih di lautan, mengalami diskriminasi, pengusiran bahkan penindasan oleh kekuasaan2 eropa seperti Kerajaan Romawi. hingga akhirnya di zaman Umar Bin Khattab Tanah Yerusalem berhasil direbut dan mereka mengalami masa aman dapat hidup berdampingan dengan rakyat dari lain bangsa lainnya.

.... potong dulu ya, kepanjangan :D

Singkatnya pada tanggal 15 Mei 1948, mereka berhasil kembali mendirikan kekuasaan Israel di tanah Palestina dalam format Negara Israel atas bangkitnya kesadaran idiologi bangsa Israel yang tergabung dalam gerakan Zionisme. Berabad-abad lamanya bani Israel dapat memahamkan kembali kesadaran idiologi yang ada pada mereka, namun idiologi mereka tidak pernah mati sampai hari ini, bahkan hingga nanti.

Begitu juga halnya dengan bangkitnya kesadaran idiologi barat hari ini yang pernah berjaya berabad lamanya dalam wujud Imperium Romawi yang sekarang berwujud Uni Eropa, perlu berabad-abad untuk membenahi kesadaran idiologi yang ada pada mereka, hingga mereka bangkit kembali dan mampu meruntuhkan Dinasti terakhir dari Kejayaan Islam. Cita-cita semangat Republik SPQR yang pernah terwujud di masa Kerajaan Romawi menjadi spirit mereka untuk bangkit kembali dan menanamkan nilai-nilai idiologis terhadap masyarakat yang ada pada mereka, slogan-slogan idiologis ini diukir ditembok-tembok gedung hingga dicor ke dalam cetakan besi seperti tutup got (seperti gambar yang terlampir).

Bangsa Indonesia, pendidikan sosial dan politik dalam bingkai Islam baru diawali di tahun 1908 oleh Pak HOS Tjokroaminoto hingga akhir hayatnya di tahun 1934 (26 tahun), kalau hal ini dilanjutkan oleh pelanjutnya SM. Kartosoewirjo hingga terbentuknya Majelis Islam di tahun 1948, itu berarti sekitar 40 tahun Umat Islam Bangsa Indonesia baru bisa bangkit kembali (secepat kilat seperti Rasulullah yang mampu membangun kesadaran idiologi hanya 13 tahun)

Setelah NII berhasil terwujud 13 tahun lamanya, dan Imam NII tereksekusi di tahun 1962, UIBI pun menjadi buih dilautan terombang-ambing tidak tentu arah, kesadaran idiologi yang seharusnya menjadi Perjuangan Negara (staatstrijd) hanya sebatas perjuangan bernegara (staatkundigestrijd) saja akibat lemahnya kesadaran idiologis akan cita-cita untuk bersatu mengangkat Nama Bangsa dan NII bahkan hingga mencapai titik imperium dunia (khilafah), doktrin-doktrin figuritas, dogmatis kelompok dsb, menjadi penyekat hubungan yang dapat mewujudkan persatuan Umat Islam.

54 tahun bukan waktu yang sedikit untuk UIBI terombang ambing dalam kebingungan, juga bukan waktu yang lama jika membandingkan dari nasibnya bani Israel, namun jika kesadaran idiologis UIBI ini tidak diawali dari sekarang, bukan tidak mungkin waktu yang akan ditempuh sangat cukup lama, bahkan bisa melampaui bani Israel atau tenggelam ditelan zaman hingga bani Israel dengan ambisinya nanti akan menguasai dunia ini, sangat bertentangan dengan apa yang pernah dicontohkan oleh Rasulullah SAW ataupun para Founding Father NII itu sendiri yang mampu membangun hal tersebut secepat kilat, bagaikan bouraq yang melesat sebelum mata berkedip.

Mari melihat perjalanan sejarah bangsa ini secara global dan objektif sebagai orang-orang yang Ulil Albab, dan jujurlah dalam diri anda, karena spirit yang keluar dari Iman yang suci itu tidak akan pernah bangkit dari generasi-generasi yang tidak jujur di dalam dirinya dalam melihat dan menyelesaikan masalah keterpurukan bangsa ini.

Wallahu a'lam bis showab...
Salam... :)

Sumber: Anas Sinaga
Axact

Empiris

Episentrum Pengkajian Islam dan Riset Sosial mengorientasikan diri untuk menjadi katalisator terwujudnya Mulkiyah Allah di muka bumi, dan bersama-sama menggalang kekuatan kolektif dari potensi-potensi yang telah sejak lama berada dipangkuan Ummat Islam... Billahi Hayaatuna Wallahu Fii Hayatil Mustadz'afin... Hidup Kita Bersama Allah, dan Allah Berada Dalam Kehidupan Kaum Tertindas... Inna fatahna laka fathan mubina...

Post A Comment:

0 comments:

Bro, ekspresikan ruhul jihad mu !!!